ERUDISI.com – Panduan menjemur bayi baru lahir. Kegiatan menjemur bayi adalah kegiatan paling penting setelah bayi baru lahir. Tapi tentu saja jangan asal jemur ya.
Berikut 13 panduan menjemur bayi yang bisa kita praktekkan.
1. Berjemur 15 menit pagi hari akan memberi begitu banyak manfaat bagi bayi
Sinar matahari pagi membantu menurunkan kadar bilirubin, menghangatkan tubuh, membantu pembentukan vitamin D dan mengeluarkan lendir dari tenggorokan, mengurangi suara ngorok dan alergi pada bayi.
Tidak ada batasan usia, sampai kapan bayi dijemur. Secara umum bayi yang baru lahir rutin dijemur sampai usia 1 minggu, adapun setelahnya dijemur jarang-jarang.
Meski sudah dewasa (umur puluhan tahun) berjemur pagi juga sangat bermanfaat.
2. Bayi prematur tidak disarankan untuk dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya.
Begitu pula dengan bayi normal yang mengalami kasus bercak- bercak merah pada kulit setelah penjemuran.
3. Pilih waktu yang tepat
Wallahu a’lam, kapan waktu pagi yang paling tepat untuk menjemur bayi, mungkin disesuaikan dengan tingkat panas sinar matahari dan musim setempat.
Di daerah pegunungan dan dataran tinggi berkisar antara pukul 06.45- 08.00, adapun untuk daerah pantai berkisar antara jam 06.20-07.00. Yang jadi patokan adalah panas tidaknya sinar matahari, bukan jam. Insya Allah dengan perasaan kita bisa mengukurnya.
4. Disarankan maksimal 15 menit.
Semua tergantung tingkat panas sinar matahari dan kepekaan kulit bayi. Perhatikan suhu panas kulit bayi, jangan sampai kepanasan. Dilakukan sebelum mandi pagi.
5. Perhatikan mata
Usahakan mata si kecil tidak langsung terkena pancaran sinar matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa dan retina matanya.
Atur posisinya bisa pakai penutup atau hanya sebatas mengatur cahaya agar tidak ke mata, tapi jangan dipakaikan kacamata.
Tidak menggunakan baju. Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang tanpa baju atau popok di atas pangkuan atau dalam ranjang bayi.
Jika pakai baju, buka bagian kancing bajunya dan kaos kakinya. Usahakan semua bagian tubuh, mulai dari punggung dan dada terkena sinar matahari. Atur posisi senyaman mungkin.
Jika badan bayi sudah kuat, sesekali jemur dengan posisi berdiri, bertelekan pada badan kita, tidak di atas ranjang bayi.
Tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, sangat disarankan bagi bayi yang memiliki riwayat ngorok atau alergi.
7. Badan bersih dari bedak dan baby oil
Menjemur bayi dalam keadaan memakai bedak kurang bagus untuk kulit bayi. Pori- pori bisa tersumbat. Karena pada umumnya jika bayi dijemur badannya berkeringat.
8. Pilih lokasi
Bisa di tempat terbuka atau tempat yang lain, yang penting sinar matahari langsung ke kulit bayi. Cari tempat yang tidak ramai dan jauh dari polusi, tidak di jalan raya atau di dekat pembuangan sampah.
9. Musim Hujan
Jika ada panas matahari bisa dijemur kapanpun. Meski tidak maksimal,
tapi cukup membantu. Asal tidak kepanasan.
10. Jangan langsung mandi
Setelah berjemur biasanya bayi tertidur. Baik tidur atau tidak, sebaiknya bayi jangan langsung dimandikan. Tunggu beberapa menit sampai suhu badan normal meski mandinya pakai air hangat.
11. Lihat situasi alam dan bayi
Penjemuran bermanfaat, tapi dalam beberapa kondisi tertentu sebaiknya perlu pertimbangan. Misalnya jika kondisi angin, habis hujan, banyak debu, ada wabah atau bayi masih dalam keadaan tidur.
12. Susui dulu sebelum dijemur
Terutama jika bayi diperkirakan kelaparan, menyusuinya jangan terlalu kenyang.
13. Selesai dijemur jangan disusui
Setelah dijemur, istirahatkan beberapa lama, jangan langsung disusui. Jika menangis, ajak jalan- jalan di rumah.
Itulah 13 panduan menjemur bayi yang bisa kita lakukan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca artikel kami. Temukan jawaban dan inspirasi setiap hari bersama Erudisi.[]
al Mawaddah Vol. 59 | Rabi’ul Awwal 1434H :: Januari – Februari 2013 hal 52-53