Apakah Puasa Ramadhan Harus 30 Hari

Juwita

Penentuan awal dan akhir Ramadhan
Apakah Puasa Harus 30 Hari (Foto: NOJ/ Forbes.com)

ERUDISI.com – Apakah puasa Ramadhan harus 30 hari? Mungkin pertanyaan tersebut sering sekali hadir di benak kita. Apa yang menjadi patokan penentuan awal dan akhir Ramadhan sendiri dan apa saja dalil yang menganjurkannya?

Penentuan Awal Ramadhan

Seperti kita ketahui penentuan awal Ramadan yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah pertama melihat hilal (anak bulan) dan mengenapkan bulan syaban menjadi 30 hari.

Berdasarkan Qur’an surat Al Baqarah 185 yang artinya

karena itu, barangsiapa di antara kamu menyaksikan (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan tersebut.”

Sementara itu dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa nabi bersabda

Apabila bulan telah masuk 29 malam (dari bulan Syaban). Maka janganlah kalian berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila mendung, sempurnakanlah bulan Syaban menjadi 30 hari.” (HR. Bukhari no. 1907 dan Muslim no. 1080)

Dari sana jelaslah  bahwa penentuan awal Ramadhan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dengan melihat hilal dan menggenapkan bukan syaban menjadi 30 hari.

Apakah Ramadhan Harus 30 Hari?

Dari dasar Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah tersebut sangat jelas sekali bahwa kita tidak bisa memastikan puasa ramadhan itu harus 30 hari. Semua tergantung kepada pergantian bulan. Jika hilal sudah terlihat saat di malam ke 29 berarti puasa kita hanya 29 hari.

Jika tidak maka puasa kita disunnahkan untuk digenapkan menjadi 30 hari. Wallahu a’lam Bisshawab.

Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Karena itu, barangsiapa diantara kamu menyaksikan bulan (di negeri tempat tinggalnya), maka hendaklah ia berpuasa pada bulan tersebut. QS. Al Baqarah [2] : 185.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan maksud ayat ini kepada kita,

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ ، وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ

“ Berpuasalah karena melihat hilal, begitu pula berhari rayalah karena melihatnya.” HR.Bukhari

Kesimpulan

Jadi kita tidak bisa mengharuskan puasa harus 30 hari karena semua harus berdasarkan dalil. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk  berpisah jika sudah melihat bulan dan jika belala kita bel berpuasa.

Begitu juga dengan akhir waktu ramadan juga dilihat dari terlihatnya hilal (bulan baru). Kita berhari raya jika sudah terlihat hilal. Tentu tidak di semua  tempat kita bisa melihat hilal tersebut.

Tugas kita hanya mengikuti arahan dari pemerintah yang telah melakukan tahapan melihat hilal menggunakan alat dan oleh orang ahli di bidang tersebut.

Semoga Allah mudahkan kita menjalankan ibadah puasa. Temukan jawaban dan inspirasi setiap hari bersama Erudisi

Related Post