Pernahkah anda mendengar kalimat “ketika pintu pertama tertutup maka jangan hanya berdiri di depan pintu tersebut, carilah pintu berikutnya” Istilah ini ketika dihubungkan dengan rencana kedua maka akan melahirkan multitafsir yang tentunya tergantung dari sudut pandang mana kita akan melihatnya.
Ketika kita melihat nasihat bijak tersebut untuk cepat menyerah maka kita akan menyerah untuk memperjuangkan pintu pertama. Ketika kita melihatnya sebagai teori peluang maka kita akan melihat bahwa peluang itu terjadi tidak hanya pada satu tempat. Ketika kita melihatnya sebagai sebuah persiapan maka kita akan melihat nasihat tersebut sebagai langkah untuk mempersiapkan beberapa pintu yang akan kita datangi dan tentunya akan memasuki pintu salah satu pintu yang terbuka.
Kapan rencana kedua dibuat?
Dalam merencanakan sesuatu sebaiknya jangan hanya merencanakan satu hal. Ada baiknya kita merencanakan dua atau tiga program tertentu, yang artinya bahwa rencana kedua dibuat pada saat rencana pertama dibuat. Rencana kedua bukanlah sebuah pelarian tetapi persiapan sehingga harus dibuat di awal.
Mengapa rencana kedua harus dibuat di awal? Alasan rencana kedua harus dibuat di awal atau bersamaan dengan rencana pertama adalah ketika seseorang gagal biasanya akan sulit berkonsentrasi, frustasi, bingung, kurang semangat dan berbagai macam sikap pesimis lainnya mulai muncul. Ketika kita sudah punya rencana kedua maka tidak perlu kerja keras lagi untuk berpikir tinggal menjalankannya sebagai solusi dari kegagalan rencana pertama.
Mengapa harus ada rencana kedua?
Rencana kedua atau biasa dikenal dalam istilah barat dengan planning B sebaiknya dimiliki oleh semua orang. Beberapa asumsi yang memperkuat perlunya rencana kedua adalah tidak semua yang kita lakukan akan berjalan mulus dan mencapai target yang telah ditetapkan; Semua orang memiliki potensi gagal dan salah satu ciri orang yang siap menghadapi kegagalan adalah orang yang memilih rencana kedua; kalaupun rencana pertama berjalan mulus dan sukses maka anda akan tetap menjalankan rencana kedua yang merupakan alternatif dan kemungkinan akan lebih sukses lagi karena dijalankan berdasarkan pengalaman sukses sebelumnya.
Bagaimana agar rencana kedua bisa dijalankan?
Mungkin pertanyaannya akan lebih jelas ketika diilustrasikan seperti ini. Bagaimana mungkin kita akan lebih cepat bangkit ketika dalam keadaan terpuruk oleh kegagalan yang baru saja dialami? Semua orang tahu bahwa gagal itu menyakitkan dan tidak mudah untuk cepat bangkit dari kondisi tersebut. Lalu bagaimana dengan rencana kedua?
Rencana kedua ini dipersiapkan pada saat kita memiliki waktu ketika menjalankan rencana pertama. Langkah-langkah dalam rencana kedua ini tidak disusun layaknya rencana pertama yang sudah satu paket dengan rencana pertama saat di eksekusi. Rencana kedua ini adalah sebuah ramuan lengkap karena kompilasi dari ide dan pengalaman. Langkah-langkah dalam rencana kedua dibangun berdasarkan pengalaman yang didapatkan saat menjalankan rencana pertama.
rencana kedua adalah perbaikan dari rencana pertama, pengurangan apa yang berlebihan, penambahan dari apa yang kurang dan sebagainya. Intinya adalah rencana kedua yang ide awalnya dibangun bersama rencana pertama kemudian disempurnakan dengan berbagai catatan dari pengalaman menjalankan rencana pertama, catatan tentang kesalahan dan pencapaian diolah menjadi sebuah langkah yang sempurna untuk mencapai kesuksesan.
Jadi, mari berencana tentang banyak hal dan kita akan bisa melakukan banyak hal. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah selesaikan satu pekerjaan sebelum mengerjakan yang lainnya. Anda harus sampai digaris finish terlebih dahulu sebelum memulai pertandingan yang baru meskipun anda sudah tahu cara menjalani pertandingan yang lain.