Alkisah, ada seorang sahabat Nabi yang melihat wanita yang pernah dikenalnya pada zaman jahiliyah. Laki-laki ini tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Wanita yang dikenalnya pada zaman jahiliah itu ia ajak mengobrol sampai puas. Setelah laki-laki ini puas mengobrol baru ia meninggalkannya.
Setelah agak jauh berjalan, ia menoleh kembali melihat si gadis sembari terus melangkah. Lalu tiba-tiba “brak”, keningnya menghantam tembok dan meninggalkan luka yang jelas terlihat.
Kemudian kisah ini dilaporkannya sendiri kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda:
“Jika saja Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka siksaan terhadap dosa yang telah dilakukan segera saja ditimpakan oleh-Nya ketika di dunia ini.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Dari kisah di atas kita bisa mengambil hikmah bahwa jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang maka balasan dari dosa yang telah kita perbuat akan segera ditimpakan di dunia, karena siksaan di akhirat lebih pedih dan lebih berat.
Oleh karena itu, kita juga seharusnya mulai berfikir ketika mengalami musibah. Baik itu musibah kecil maupun musibah yang besar. Kita harus mengembalikannya kepada diri sendiri, karena bisa saja musibah yang menimpa itu adalah akibat dari dosa-dosa yang kita perbuat.