Jujur aku memasang foto di atas adalah hasil dari pencarian aku di Google, ketika aku membuka buka gambar di Google sungguh takjub dan bikin miris hati, karena hal tersebut juga dialami oleh anak-anakku tanpa aku sadari.
Ketika aku menyodorkan gadget pada anakku, dan aku melihat dia bisa menggunakannya dan asyik dengan dunianya saat itu aku bangga karena di situ aku melihat ternyata anakku pintar.
Aku sebagai orang tuanya tidak perlu lagi mengajarinya tentang sesuatu yang baru baginya karena dia bisa mencari sendiri di pencarian Google, hebat bukan untuk anak-anak di usia 3 tahun?
Tapi dengan seiring waktu berjalan aku melihat hal yang tidak bagus untuk membiasakan anak dengan gadget.
Pertama, sinar radiasi dari gadget mengakibatkan sakit mata (belekan), waktu itu sempat bingung anakku ko belekan padahal tidak sakit mata tapi ketika dia bermain gadget matanya selalu mengeluarkan kotoran, tapi kalau tidak bermain normal saja.
Kedua, tidak suka berteman alias menyendiri, waktunya hanya habis untuk bermain gadget tanpa keinginan untuk mengenal dunia luar.
Ketiga, tidak mempunyai keinginan untuk sekolah karena merasa dunia luar tidak lah mengasyikkan.
Itulah ketiga hal yang ku rasakan pada saat itu. Untuk sekarang sedikit demi sedikit aku memutarbalikkan keadaan secara tidak kentara.
Pertama, wifi di rumah ku berhentikan, pembelian pulsa paket pun tidak ku lakukan.
Kedua, aku lakukan rutinitas mengajak jalan-jalan yang sekiranya keluar rumah.
Ketiga, membiasakan bermain bersama teman-teman sebaya nya.
Keempat, menjadikan diri kita sebagai teman dan orang tua bagi anak sehingga dia merasa tidak sendiri, intinya sering-seringlah bercengkrama.
Demikian sedikit pengalaman dalam penyelesaian untuk anak di usia dini dalam hal bermain gadget sesuai pengalaman pribadi saya. Semoga bermanfaat.