Equalizer dapat muncul dalam bermacam bentuk di studio rekaman Anda. Ia bisa merupakan bagian dari hardware maupun software rekaman Anda, pada alat instrumen bahkan berupa unit terpisah yang mandiri.
Jadi, apa sebenarnya fungsi dari equalizer atau EQ?
Ia memungkinkan Anda mengontrol sound secara presisi dengan cara merubah keseimbangan pada frekuensi tertentu.
Suara yang dihasilkan sudah bagus, kenapa harus menggunakan EQ di studio rekaman?
Mungkin itu pertanyaan Anda. Baiklah mari kita lanjutkan!
Kenyataannya, meskipun Anda bisa melakukan segala sesuatunya agar bisa menghasilkan sound terbaik saat rekaman, sangat jarang sebuah hasil rekaman yang sempurna, yang tidak bisa diperbagus lagi dengan melakukan beberapa pengeditan. Dalam hal ini adalah EQ.
Meskipun demikian, sama seperti efek atau signal processing lainnya, seringkali memberi sedikit sentuhan dengan equalizer dapat memperbaiki kualitas suara, sementara penggunaan yang berlebihan dapat menghancurkan track keseluruhan.
Karenanya, dengan pemahaman ini, mari kita simak beberapa jenis equalizer yang dapat Anda pergunakan.
Shelving EQ
Ini adalah jenis yang familiar dan sering kita temukan dimana-mana. Equalizer jenis ini menambah atau memangkas sinyal audio pada frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada kebanyakan unit, penetapan frekuensi tersebut dibagi menjadi 3, yaitu HI pada frekuensi 12 kHz, MID pada 2,5 kHz dan LOW pada frekuensi 80 Hz.
Jadi, jika misalnya Anda ingin memangkas frekuensi 14 kHz, maka Anda menggunakan setelan HI. Kekurangannya adalah, ia juga berarti akan ikut memangkas semua yang lebih tinggi dari 12 kHz, (seperti 15 kHz, 16 kHz dan seterusnya) secara bersamaan.
Untuk pengaturan yang presisi, maka kita membutuhkan equalizer jenis lainnya.
Highpass / Lowpass Filter EQ
Dari namanya, kiranya Anda bisa langsung memahami. Highpass mengijinkan frekuensi tinggi untuk lewat, sementara memotong frekuensi rendah di bawah batasan yang ditentukan. Sedangkan Lowpass adalah kebalikannya, yaitu mengijinkan frekuensi rendah, sementara memotong atau memblokir frekuensi tinggi sesuai batasan yang telah ditentukan.
Tidak seperti jenis Shelving EQ, jenis ini memotong atau menurunkan frekuensi dengan cara ayang sedikit berbeda, yaitu berdasarkan sejauh mana suatu frekuensi dari titik acuan. Sehingga rentang frekuensi yang dipangkas dari titik acuan menjadi lebih lebar.
Graphic EQ
Ini sekilas adalah jenis equalizer paling bagus dari segi fitur yang disediakan. Ia memiliki beberapa slider yang masing-masingnya berkaitan dengan frekuensi tertentu, biasanya berjumlah 15 atau 31. Biasa disebut dengan istilah 15 band, 24 band, 31 band dan seterusnya.
Semakin banyak channel, semakin leluasa kontrol Anda terhadap sound, karena Anda bisa melakukan pengaturan dengan lebih presisi. Dimana masing-masing slider tadi, bisa digunakan untuk merubah satu rentang frekuensi tertentu.
Notch Filter EQ
Jenis equalizer ini biasanya lebih banyak digunakan untuk keperluan aplikasi live. Ia bekerja dengan cara memangkas satu rentang frekuensi tertentu dan membiarkan frekuensi di luar batasan (baik frekuensi lebih tinggi atau lebih rendah) tidak terpengaruh sama sekali.
Ini membantu mengatasi feedback yang berasal dari frekuensi tertentu.
Parametric EQ
Equalizer ini adalah tipe yang sangat berguna, karena di dalamnya kita memiliki 3 nilai yang bisa kita atur sesuai keinginan, yaitu: sebarapa banyak perubahan (menaikkan atau menurunkan), frekuensi tengah (acuan) dan lebar frekuensi (biasa disebut dengan istilah Band EQ).
Semakin lebar band akan semakin luas mempengaruhi frekuensi atas dan bawah frekuensi acuan. Semakin sempit, maka makin sedikit mempengaruhi frekuensi lainnya.
Pada kebanyakan aplikasi DAW, Anda akan banyak sekali berhubungan dengan jenis equalizer ini.
Kesimpulan
Equalizer bisa Anda temukan dalam bentuk hardware dan software. Ketika berbicara tentang pemrosesan data digital, versi hardware artinya ia memiliki sirkuit sendiri, sedangkan software akan menggunakan sebagian sumberdaya dari aplikasi DAW Anda, terutama CPU.
Jadi, silakan pertimbangkan sendiri kelebihan dan kekurangannya.
Saya pribadi lebih cenderung lebih menyukai yang versi software, karena saat ini, EQ bawaan default dari aplikasi sembarang DAW pun sudah lebih dari cukup, dan saya anggap tidak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan unit EQ mandiri.
Meskipun begitu, jika mau, memiliki unit equalizer terpisah merupakan tambahan yang bagus untuk sebuah studio rekaman digital.