Masalah cinta merupakan masalah yang sangat sulit untuk dipecahkan. Cinta adalah kata dengan seribu tafsir. Namun sebenarnya cinta bukanlah masalah yang tidak dapat dipecahkan. Karena setiap persoalan selalu ada jalan keluar bagi mereka yang mau mencarinya.
Penyelesaian cinta sesungguhnya sangatlah mudah dan hanya satu jalan untuk menyelesaikan masalah cinta ini, yaitu: pernikahan. Cinta bisa merasuk kepada siapa saja, baik remaja, anak kota, anak desa, pria berdasi, gadis muslimah. Bahkan hampir tidak ada yang tersisa kecuali mereka pernah terkena jerat cinta.
Bagaimanakah jika cinta datang menemui gadis muslimah, dengan baju syar’inya. Dan dengan hijab panjang yang menutupi tubuhnya? Apakah dia akan selamat dari jerat cinta?
Jawabannya belum tentu! Sudah banyak cerita, kisah pilu yang menyajikan fakta. Bahwa cinta tidak mengenal korbannya.
Iman seorang muslimah bagaikan ombak di samudera, selalu bergerak bagai pasang surutnya air laut, terkadang tinggi terkadang rendah. “Terkadang menghindar itu lebih baik. Dan berhati-hati itu lebih utama”.
Banyak permasalahan yang mashur dan seakan-akan menjadi tren terbaru, yang seharusnya seorang “gadis idaman” tidak akan melakukannya. Yaitu kesalahan dalam romantika dan kemesraan, romantika yang belum pada waktunya, kemesraan yang tergesa-gesa yang diabadikan melalui media sosial.
Hal seperti ini sudah banyak kita temui. Seakan sudah menjadi trend tersendiri, menjadi perang gengsi dengan saling memamerkan kemesraan pada kekasih yang belum pada saatnya. Kekasih yang belum terikat kehalalannya. Wanita muslimah bergandengan, berpelukan, dan berbagai kemesraan lainnya, yang dilakukan dan diabadikan pada momen yang tidak tepat.
Sebelum akad dilantunkan sebenarnya semua kemesraan itu semu. Jika hal ini diteruskan dan dipasang di media sosial, hijabmu tidak sanggup lagi mengangkat derajatmu.