Dalam hidup ini, selain syukur, akhlak yang penting sebagai pengimbangnya adalah sabar. Mungkin Anda pernah mendengar orang berkata, ‘sabar ada batasnya’. Ya, memang tidak ada batas seberapa besar kesabaran itu tetapi kitalah sebagai manusia yang terkadang membatasi kesabaran kita sendiri.
Sabar dan pertolongan Allah bagaikan dua saudara kandung, karena datangnya pertolongan adalah berkat kesabaran. Sabar lebih mendekatkan kita kepada keikhlasan diri, rasa syukur dan rendah hati.
Banyak orang mengaitkan sabar dengan arti menunggu, tahan ketika mendapat cobaan dan mampu meredam emosi negatif. Tetapi sebenarnya itu adalah bagian atau elemen dari kata sabar.
Sabar memiliki definisi yang lebih komprehensif dan luas. Sabar bukan berarti wujud ketidakberdayaan kita terhadap suatu hal, tetapi merupakan wujud ketaqwaan kepada Dzat Ilahi.
Tingkat keimanan seseorang akan teruji jika dia mampu sabar menghadapi segala rintangan kehidupan yang dijalaninya. Sabar menuntun kita kepada penyerahan diri kepada Sang Pencipta.
Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah …
Makna Sabar
Sabar menurut bahasa mempunyai arti menahan dan mencegah diri.
Dalam AlQur’an surat Al-Kahfi ayat 28, Allah berfirman :
“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan petang dengan mengharap keridhaan-Nya.”
Maksud sabar pada ayat di atas adalah bertahanlah kamu bersama mereka dan bersabarlah dalam menahan dirimu, jangan sampai jiwamu panik, lisanmu mengeluh, anggota badanmu melakukan tindakan lainnya yang menyelisihi citra kesabaran.
Adapun menurut syariat, sabar adalah menahan diri untuk tetap mengerjakan sesuatu yang disukai oleh Allah atau menghindarkan diri dari melakukan sesuatu yang dibenci oleh-Nya.
Dengan kata lain, sabar ialah bertahan dalam mengerjakan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah dan menahan diri dari mengerjakan sesuatu yang dilarang oleh-Nya.
Dengan demikian, dalam makna sabar terkandung pengertian mencegah, bersikeras, dan keengganan.
Dikatakan “tashabbara rajulun“, artinya lelaki itu memaksa diri untuk bersabar dan berjuang melawan hawa nafsunya untuk tetap bersabar dengan keteguhan hati untuk menetapinya.
Jika dikatakan “shabbaraha” artinya apabila dia menundukkan dirinya untuk bersabar, dalam arti kata bersikap teguh dengan agama apabila muncul dorongan nafsu syahwat yang mengajaknya untuk menyimpang.
Juga berarti teguh dalam memegang Al-Qur’an dan as-Sunnah, karena sesungguhnya barangsiapa yang mengamalkan keduanya, berarti dia telah siap untuk bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan. Dikatakan pula bersabar dalam mengerjakan berbagai macam ibadah dan bersabar dalam menjauhi semua yang diharamkan.
Macam-macam Bentuk Sabar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
- Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
- Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
- Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Kedudukan Sabar
Kedudukan sabar dalam mencapai keberhasilan sama halnya dengan kepala bagi sesosok tubuh. Sabar adalah jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan.
Sabar adalah keutamaan yang diperlukan oleh manusia, baik dalam urusan agamanya maupun dunianya.
Manusia itu adakalanya harus bersabar terhadap perintah yang wajib dilakukan dan dilaksanakan olehnya, larangan yang harus dihindari dan ditinggalkannya, takdir yang tidak terelakkan menimpa dirinya dan nikmat yang mengharuskannya untuk bersyukur kepada Rabb-nya yang telah memberikannya.
Jika keadaan-keadaan ini tidak dapat terpisah darinya, maka sabar merupakan keharusan baginya hingga akhir hayatnya. Hidup ini tidak dapat diluruskan kecuali dengan kesabaran.
Sabar merupakan obat penawar terhadap segala macam problema dan cobaan manusia dalam kehidupan ini. Sabar adalah bekal bagi setiap orang dalam menjalankan perannya sebagai hamba dan khalifah Allh di muka bumi sesuai dengan tugas dan pekerjaannya masing-masing.
Hakekat Sabar = Kesempurnaan Tauhid
Sabar termasuk perkara yang menempati kedudukan agung di dalam Islam. Ia termasuk salah satu bagian ibadah yang sangat mulia. Ia menempati relung-relung hati, gerak-gerik lisan dan tindakan anggota badan. Sedangkan hakikat penghambaan yang sejati tidak akan terealisasi tanpa kesabaran.
Hal ini karena bentuk pengabdian manusia untuk menjalankan perintah syari’at (untuk mengerjakan sesuatu), atau menjauhi larangan syari’at (untuk tidak mengerjakan sesuatu), atau menerima ujian dalam bentuk musibah dan cobaan yang ditimpakan Allah kepada seorang hamba agar dia mau bersabar ketika menghadapinya sebagai wujud ketaqwaan dan jalan menuju tingkat keimanan yang lebih tinggi.
Demikian sekelumit coretan tentang makna dan hakekat sabar yang mungkin sering kita dengar tetapi sulit dilaksanakan. Sabar adalah ujian ketaqwaan sekaligus jalan menuju kesempurnaan iman.