Penggunaan Bahasa Indonesia yang Paling Sering Salah

Dozi Adiguna

Bahasa Indonesia adalah ibu bagi bangsa kita. Kita sudah menggunakannya setiap hari, baik dalam bentuk tulisan maupun ucapan. Namun meski sudah menggunakannya dari sejak lahir, masih ada saja kesalahan dalam penulisan kosakata bahasa Indonesia, bahkan dilakukan oleh orang Indonesia sendiri!

Saya sendiri masih sering menemukan kata yang salah dalam penulisan dan ucapan baik itu di blog maupun pada soal yang dibuat oleh guru Bahasa Indonesia sekalipun. Akibatnya akan membuat semakin menyesatkan orang lain mengenai kata mana yang benar dan mana yang salah.

Di bawah ini adalah beberapa kata yang seringkali salah ditulis atau diucapkan:

1. Ubah

Kata pertama yang sering salah dalam penulisan dan pengucapan adalah kata ubah. Kata ubah seringkali ditulis atau diucapkan dengan rubah. Padahal Rubah adalah salah satu nama binatang.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau , Ubah berarti berganti, menjadi lain, bertukar. Sedangkan Rubah adalah binatang sejenis anjing, bermoncong panjang.

Jika diberi imbuhan maka akan menjadi mengubah, diubah, ubahan, dan pengubah.

2. Pebalap

Kata lain yang juga sering salah dalam penulisan dan pengucapan adalah pebalap. Kata ini seringkali ditulis atau diucapkan dengan kata pembalap. Kata dasar dari pebalap adalah balap yang berarti pacuan, atau lomba adu kecepatan.

Kata pebalap berasal dari kata balap yang diberi imbuhan pe- sehingga arti dari pebalap adalah yang melakukan balapan. Jadi kata yang benarnya adalah pebalap bukan pembalap karena sama-sama kita ketahui bahwa imbuhan pem- tidak ada.

3. Napas

Kata napas seringkali ditulis atau diucapkan dengan  nafas. Padahal kita sering menggunakan kata pernapasan, tapi kenapa jika menuliskan atau mengucapkan kata dasarnya menjadi nafas? Lihat saja di KBBI, Anda tidak akan menemukan kata nafas di dalamnya.

4. Sekadar

Saat sedang membuat tulisan, biasanya Anda lebih menulis kata sekedar atau sekadar? Untuk Anda yang sudah menggunakan kata sekadar, selamat Anda sudah tepat! Menuliskan kata sekedar itu salah karena dalam KBBI tidak terdapat kata dasar kedar  tapi yang ada adalah kadar maka yang tepat adalah sekadar.

5. Mencintai

Memang tidak banyak yang salah dalam menggunakan kata ini tapi masih saja ada yang salah dalam penulisan walaupun terkadang dalam pengucapannya benar. Kata mencintai masih saja ada yang menuliskan dengan menyintai.

Kata mencintai adalah kata cinta yang diberi imbuhan men- dan –i. Emang di KBBI ada kata nyinta?

Cara termudah untuk menentukan kata mana yang salah dan mana yang benar adalah dengan mencari kata dasar dari kata tersebut, setelah menemukan kata dasarnya periksalah di KBBI, apakah ada atau tidak. Jika ada berarti kata yang Anda pakai sudah betul.

Ah, itu kan cuma kata baku dan kata baku kan tidak wajib, yang penting pembaca atau orang yang mendengarkan mengerti apa maksud dari yang kita sampaikan. Memang sih, kata baku tidak wajib tapi bagaimana kata salah yang kita gunakan mempunyai arti lain? Seperti kata ubah dan Rubah yang mempunyai arti yang berbeda. Selain itu, sebagai warga negara Indonesia yang alangkah lebih baiknya kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Biasakan berbahasa Indonesia, budayakan bahasa daerah, pelajari dan hargailah bahasa asing

Dozi Adiguna

Dozi Adiguna adalah seorang yang suka bekerja secara online seperti menjadi penulis blog, mengikuti lomba online, Berjualan online selain itu juga suka travelling untuk refresing otak.

Tags

Related Post