Penyebab pergaulan bebas pada remaja sangat beragam. Disadari atau tidak penyebab tersebut, fakta nya adalah pergaulan bebas pada remaja masih menjamur. Apa saja penyebab pergaulan bebas itu sehingga sangat susah dihentikan?
Pertanyaan tersebut sebenarnya sudah dijawab oleh para pakar. Mulai dari pakar pendidikan, psikologi, bahkan sampai sineas yang membuat tontonan edukasi tentang pergaulan bebas pada remaja. Lalu kenapa pergaulan bebas masih saja susah untuk dihentikan.
Bagi anda yang berusaha mencari penyebab pergaulan bebas pada remaja, kami akan berbagi informasi yang mungkin belum anda dapatkan selama ini. Kami berbagi informasi tersebut berharap dari informasi ini anda dapat menemukan cara untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas pada remaja.
Faktor Ekonomi
Penyebab pergaulan bebas yang pertama adalah faktor ekonomi. Mungkin banyak diantara pembaca yang tidak sepakat dengan pendapat ini. Pada awalnya kami juga tidak sependapat, karena menganggap bahwa hanya orang berduit (remaja dari keturunan kaya raya) yang hidup hura-hura. Namun seiring berjalannya waktu kami melihat bahwa penyebab pergaulan bebas itu karena tekanan ekonomi.
Justru ternyata remaja dari kalangan ekonomi di bawah yang lebih mudah terpengaruh jerat pergaulan bebas. Mendapat iming-iming kehidupan mewah maka matanya bisa langsung biru. Namun, kami tidak bermaksud menggeneralisir bahwa semua remaja dengan keterbatasan ekonomi akan terjebak pada dunia pergaulan bebas karena masih ada penyebab lain.
Faktor lingkungan sosial
Berdasarkan konsep tabula rasa John Locke bahwa pengetahuan manusia di dapat melalui pengalaman dan pengamatan alat indra tentang dunia luar. Artinya bahwa kehidupan sosial mempengaruhi perilaku seseorang. Terkait dengan pergaulan bebas maka penyebab pergaulan bebas yang paling memungkinkan adalah kondisi lingkungan.
Lingkungan pergaulan remaja memegang peranan penting terhadap masa depannya. Apakah akan terjebak pada pergaulan bebas atau tidak? Hal ini perlu disadari oleh orang tua. Cepat atau lambat remaja akan terus mencari jati dirinya dan akan terikat pada lingkungan pergaulan yang membuatnya nyaman.
Faktor kurangnya pendidikan
Berdasar pada tujuan pendidikan nasional yang salah satu potensi yang ingin dikembangkan adalah berakhlak mulia, sehat dan berilmu. Maka kami melihat bahwa salah satu penyebab pergaulan bebas adalah kurangnya pendidikan pada remaja.
Bukan berarti bahwa pendidikan formal tidak cukup untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, tetapi bagaimana kualitas dari pendidikan itu sendiri. Remaja yang hanya melaksanakan pendidikan sebagai sebuah ritual maka tidak akan menemukan pengembangan potensi yang menjadi tujuan pendidikan yang salah satunya kami sebutkan di atas. Ketika hal itu hilang maka peluang untuk terjatuh ke dalam pergaulan bebas akan semakin terbuka.
Faktor kurangnya pengetahuan agama
Apapun agama yang dianut pasti mengajarkan tentang kebaikan dan semua aturan dalam agama tentu melarang terjadinya pergaulan bebas (misalnya: Hubungan seks bebas). Agama hadir untuk menjadi tuntunan umat manusia dalam menjalani kehidupan yang aman dan damai. Oleh karena itu kami berpendapat bahwa kurangnya pengetahuan tentang agama menjadi penyebab pergaulan bebas.
Melalui pengetahuan agama yang cukup maka remaja mampu memilah dan memilih tentang apa yang baik dan buruk. Remaja mampu menentukan apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. Intinya remaja mampu untuk mengarahkan dirinya pada jalan yang baik untuk kehidupannya kelak.
Keluarga penyebab pergaulan bebas
Sepakat atau tidak inilah kenyataan yang terjadi pada remaja dan pergaulan bebas. Tanpa melihat dari kekayaan yang dimilikinya dan juga jabatan yang menjadi amanah orang tuanya. Setiap anak berpeluang terjatuh pada pergaulan bebas apabila mempunyai masalah dalam keluarga.
Mungkin anda penasaran kenapa keluarga bisa menjadi penyebab utama terjadinya pergaulan bebas pada remaja. Kami coba memberikan garis besar akan hal itu.
- Keluarga adalah sumber pendidikan pertama dan paling utama
- Keluarga punya kontrol terhadap pergaulan anaknya
- Keluarga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anaknya
- Keluarga mengajarkan tentang nilai dari sebuah pergaulan
Intinya bahwa keluarga yang baik (perhatian, mendidik, melindungi dan sebagainya) akan menciptakan anak yang mempunyai pergaulan yang baik pula.