Tak Hanya Halal, Ini Standar Makanan Sehat Menurut Islam

Juwita

Kriteria makanan sehat
Source Image: Freepik

ERUDISI.com – Standar makanan yang sehat menurut Islam sangat detail sekali. Tidak hanya makanan yang dijamin kehalalannya  saja tetapi sangat luas lagi. Islam sangat detail dalam menjabarkan hal ini, berikut kita bahas.

Apa Saja Standar Makanan yang Sehat Menurut Islam?

1. Standar :  Halal

Standar pertama muslim mengkonsumsi makanan adalah makanan yang dihalalkan oleh Allah dan Rasulullah. Karena kita meyakini hanya Allah yang Maha Mengetahui  makanan yang menyehatkan hamba.

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
(QS. al-Baqarah [2]: 168).

2. Makanan dari hasil yang halal

Tentu saja salah satu tujuan orang tua bekerja (ayah) untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Salah satunya kebutuhan makan. Untuk memperoleh kita diperintahkan untuk mencari makanan yang halal.  Hendaknya anak kita tidak diberi makan dari hasil yang haram, karena akan mengganggu kesehatan badan dan ibadahnya. Bahkan tidak akan terkabul doanya.

Rasulullah bersabda:

ومطعمه خزام ومشربه حرام وملبسه حزام وغدى

بالحرام فالي يُستجاب لذلك

“… sementara makanan orang itu haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan sumber makanannya haram, bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim: 543).

Ini penting jadi acuan kita saat memenuhi kebutuhan makan kita dan keluarga. Pastikan hasilnya dari yang halal, agar bernilai di hadapan Allah.

3. Makanan yang tidak merusak kesehatan

Jenis makanan yang sangat penting diberikan kepada keluarga tidak cukup sekedar makanan yang halal saja,  akan tetapi hendaknya keluarga dijauhkan juga dari makanan yang membahayakan kesehatan badannya, karena tidak semua makanan yang halal menyehatkan badan.

Bukankah badan gatal, bisul, sakit perut, mencret, muntah, batuk, dan flu adalah karena makanan yang halal juga. Allah tidak hanya memerintahkan kita makan makanan yang halal, akan tetapi harus yang thayyiban (yang baik untuk badan) juga.

Ibnu Katsir berkata, “Makanan yang baik adalah makanan yang tidak merusak badan dan tidak merusak akal.”

Orang tua hendaknya waspada juga ke tika memberi makanan kepada anaknya, dan mengingat-ingat penyebab penyakitnya. Jika muncul sakitnya karena makanan tertentu, hendaknya anak dijauhkan dari makanan tersebut.

Oleh karena itu ketika anak flu dan batuk, hindarkan dari makanan yang berminyak dan mengandung getah. Jika anak sakit yang dimungkinkan karena makanan, segera konsultasikan ke dokter kesehatan atau ahlinya.Allah berfirman

تلُوا أَهْلَ الذِكرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ )

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (QS.an- Nahl (16): 43)

Perlu digarisbawahi bahwa ketika makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan maka jauhkanlah dari kita maupun keluarga.

4. Makanan yang Tidak berlebih-lebihan

Kadang akibat terlalu banyak makan menyebabkan kita kekenyangan dan malas melakukan aktifitas dan mengantuk. Kadang karena anak dipaksa makan dengan porsi banyak menyebabkan anak muntah.

Artinya apa kita sangat disarankan konsumsi makanan sesuai porsi makanan dan jangan berlebihan karena Allah tidak menyukainya.

Allah berfirman:

… وَكُلُوا وَاشْرَوا ولا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُشْرِينَ )

Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. al-A’raf [7]: 31)

5. Janganlah memberi makanan basi dan berdebu

Jangan sampai kita memberikan keluarga kita makan nasi dan berdebu karena akan menggangu kesehatan seperti sakit perut, batuk dan penyakit lainnya.

Rasulullah menganjurkan setiap makanan hendaknya ditutup agar setan tidak ikut makan ketika matahari tenggelam. Makanan dan minuman sebaiknya ditutup agar debu, cicak, lalat dan serangga lainnya tidak masuk ke makanan kita.

Rasulullah menganjurkan apabila makanan jatuh di tanah hendaknya dibersihkan kotorannya dan jika lalat masuk ke minuman hendaknya ditenggelamkan lalu dibuang lalatnya.  Ini semua tentu ada manfaatnya untuk kesehatan badan kita, terutama anak kecil yang perlu banyak perhatian dari orang yang masih tuanya.

Sebab tidak mustahil bila anak yang masih kecil dibiarkan ia akan makan makanan yang bercampur debu, tanah, bahkan makan kotorannya sendiri karena orang tua lengah.

Kesimpulan

Tentu saja sebagai muslim kita niat kita makan untuk bisa beribadah dengan lancar, sehingga kita diperintahkan makan seperlunya tubuh.  Karena prinsip kita hidup bukan untuk makan, tapi makan untuk meningkatkan ibadah kita kepada Allah.

Apalagi muslim yang kuat lebih Allah cintai daripada yang lemah. Salah satu ikhtiarnya adalah dengan , halal, baik dan tidak menimbulkan penyakit.

Rasulullah telah bersabda,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الصَّعِيفِ وَفِي
كُلّ خَيْر


Masya Allah tentu saja jenis makanan yang kita konsumsi harus merujuk kepada Al-Qur’an dan As-sunah sebagai dasar syariat Islam.

Terima kasih telah membaca artikel dengan judul ” Standar Makanan yang Sehat Menurut Syariat Islam”. Semoga bermanfaat.

Temukan jawaban dan inspirasi setiap hari bersama Erudisi.

Related Post