Diceritakan, suatu hari Rasulullah berangkat ke masjid. Sesampainya di depan pintu masjid, beliau melihat iblis tengah berada di sana. Kemudian Rasulullah bertanya, “Wahai iblis mengapa engkau berada di sini apa yang hendak kamu lakukan?”
Iblis menjawab, “Sebenarnya aku hendak masuk ke masjid untuk menggoda orang-orang yang sholat. Akan tetapi aku tidak memiliki kekuatan karena aku takut terhadap orang-orang yang tidur dan akibatnya rencanaku akan gagal.”
Lalu Rasulullah pun bertanya, “Mengapa engkau tidak takut terhadap orang yang shalat, padahal mereka tengah bermunajat kepada Allah akan tetapi kenapa engkau takut terhadap orang yang sedang tidur?”
“Orang yang sedang mengerjakan shalat itu adalah orang-orang bodoh dan mudah untuk aku perdaya. Sedangkan orang yang sedang tidur adalah orang yang arif. Aku takut jika aku rusak shalat si bodoh aku khawatir si arif akan terbangun dan membetulkannya.”, jawab iblis.
Lalu Rasulullah bersabda, “Tidurnya seorang arif (alim) lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh.”
Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam beribadah kita harus memiliki ilmu. Sehingga tidak mudah untuk diperdaya oleh iblis. Dengan memiliki ilmu kita akan mampu membedakan mana yang wajib dan mana yang bukan, mana yang syarat dan mana rukun yang harus dilakukan.
Sebaiknya kita terus beribadah, terus belajar untuk mengambil ilmu tentang cara beribadah yang benar. Kita juga harus sering bertanya kepada para arif dan para alim tentang ibadah yang pernah kita lakukan. Sehingga kita tahu kesalahan apa yang harus kita perbaiki.