Himpitan ekonomi menjadi faktor utama yang membuat seseorang meninggalkan desanya, untuk merantau di perkotaan, ataupun di daerah lainnya yang memiliki peluang usaha atau lapangan kerja.
Akan tetapi karena jarak yang memisahkan pasangan suami dan istri, terkadang ada saja cobaan yang akan dialami oleh mereka. Di sini saya akan ceritakan sebuah true story. Hal ini saya maksudkan agar menjadi pelajaran bagi kita yang berada di perkampungan, atau pun anda yang sedang merantau di manapun anda berada, baik yang merantau di dalam maupun di luar negeri.
Fitnah bagi seorang suami
Seseorang merantau bisa dalam waktu yang lama, bukan satu dua hari saja, namun bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Jarak yang memisahkan membuat ongkos perjalanan menjadi mahal dan tidak mungkin bagi seorang suami untuk terus pulang kampung dan berangkat kembali.
Dengan adanya keadaan yang demikian ini, terkadang dimanfaatkan oleh oknum untuk mempengaruhi seorang suami agar berprasangka buruk kepada istrinya, dengan memberikan informasi dan beragam fitnah.
Menuduh istrinya berbuat selingkuh, menuduh istrinya perempuan yang tidak baik ketika di perkampungan. Memberikan informasi kepada suami bahwa, ketika seorang suami pergi merantau istrinya berbuat yang tidak-tidak.
Betapa tidak akan marah dan terbakar cemburu seorang suami yang diberikan informasi yang demikian ini (rasa cemburu itu wajar). Namun benarkah informasi yang dia dapatkan ini. Informasi yang dia dapatkan bukan hanya satu dua kali tetapi berkali-kali, berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Siapa yang tidak akan terpengaruh dengan keadaan yang demikian, sementara seorang suami tidak bisa memantau keadaan istrinya karena dia dalam keadaan jauh.
Bagaimana cara dia mempertahankan keluarganya ketika dia mendapatkan informasi yang demikian ?
Bagaimana jika anda yang mengalami hal ini, mampukah anda mempertahankan kelangsungan kehidupan rumah tangga anda?
Fitnah yang akan menimpa istri di rumah
Rasa cinta yang mendalam akan membuat seseorang memiliki rasa cemburu yang berkobar-kobar. Apalagi bagi seorang istri yang sangat mencintai suaminya. Seorang istri yang ditinggal sendiri di rumah memiliki rasa khawatir, rasa was-was yang tinggi. namun rasa was-was dan khawatir yang berlebihan justru tidaklah baik bagi kelangsungan hidup berkeluarga.
Namun jika hal ini menimpa pada diri Anda, masihkah anda mampu mempertahankan kehidupan berumah tangga Anda?
Sesudah seorang suami mendapatkan fitnah di tempat perantauan dengan informasi yang buruk terhadap istrinya. Seorang istri pun mengalami hal yang sama. Seorang istri yang berada di rumah mendapatkan kabar bahwa suaminya yang sedang merantau jauh di sana suka melakukan perselingkuhan dan tindakan negatif lainnya.
Siapa yang tidak marah, siapa yang tidak cemburu, siapa yang tidak hilang akal ketika mendapat kabar yang dengan demikian. Apalagi ditambah dengan belanja bulanan yang sering telat dan tidak sesuai dengan jumlah seperti sebelumnya. Tentunya hal ini akan membuat seorang istri semakin yakin dan mempercayai informasi tersebut. Sehingga muncullah perasaan negatif pada seorang suami.
Ketika percekcokan itu terjadi ?
Siapa yang tidak marah, suami datang jauh dari perantauan selama berbulan-bulan disambut dengan muka garang dan penuh dengan kemarahan dari seorang istri? Istri mana yang tidak akan murka ketika mendapati suaminya yang dia nanti berselingkuh di luar sana.
Percekcokan pun tidak bisa dihindarkan lagi, saling tuduh antara suami istri, saling salah menyalahkan, hal terjadi karena istri merasa dikhianati oleh sang suami, apalagi suami yang sudah jauh-jauh merantau untuk istri dan mendapatkan istrinya berselingkuh dengan orang lain.
Ini adalah titik nadir, apakah anda mampu atau tidak dalam mempertahankan hidup berumahtangga.
Hingga pada suatu titik mereka bisa duduk bersama, untuk saling mendengarkan cerita dan beragam informasi yang mereka dapatkan, hingga akhirnya mereka menyadari jika semua ini adalah sebuah kebohongan.
Bagaimana cara keluarga ini mempertahankan hubungan mereka?
Sampai sekarang kelangsungan hidup keluarga ini sangatlah harmonis, ini adalah teladan dan contoh bagi kita semua. Tentang hebatnya kedua orang ini dalam mempertahankan kehidupan rumahtangga mereka, bahkan pada suatu titik ada seseorang yang mendatangi mereka untuk meminta maaf atas perbuatan yang telah dia lakukan kepada mereka berdua.
Saya paparkan beberapa hal yang membuat keluarga ini bisa bertahan dari terpaan cobaan yang begitu dahsyatnya yang patut kita jadikan teladan.
1. Saling menjaga iffah atau kesucian
Kita semua mengetahui keluarga ini dari cerita diatas, baik istri maupun suami tidaklah melakukan perselingkuhan dan hal-hal negatif yang dituduhkan sebelumnya kepada mereka berdua.
Mereka berdua saling setia menjaga cintanya dengan menjaga kesucian dirinya masing-masing, baik bagi seorang suami yang merantau di luar sana yang penuh dengan godaan dan cobaan, maupun bagi seorang istri di rumah yang tidak kalah besar godaan dan cobaan nya, ketika dia sendirian di rumah dan ditinggalkan oleh suaminya.
2. Komunikasi yang terus dijaga
Terjadinya kesalahpahaman biasanya karena kesalahan dan kurangnya komunikasi antara suami dan istri. Sementara pasangan ini terus menjaga komunikasi mereka, baik melalui SMS maupun telepon. Meskipun terkadang mengalami kendala karena lokasi yang jauh dan sulitnya sinyal. Namun sebisa mungkin komunikasi tetap berjalan dengan baik.
3. Building trust yang terus dijaga
Tidak akan bertahan lama seorang pasangan suami istri yang tidak memiliki rasa kepercayaan antara satu dan lainnya, mungkin konsep inilah yang mereka terapkan.
Karena sang suami percaya dengan istrinya di rumah yang mampu menjaga kesuciannya dan seorang istri pun sangat percaya kepada suaminya yang mampu menjaga dirinya dari segala macam cobaan yang ada di luar sana. Mereka tidak melakukan sesuatu yang menodai kepercayaan antara satu dan lainnya.
4. Transparasi
Mereka berdua terbuka antara satu dan lainnya, tidak ada kebohongan, tidak ada dusta yang ditutup-tutupi. Ketika seorang suami mengalami kesulitan saat akan mengirimkan uang bulanan, seminggu sebelumnya ia sudah mengabarkan bahwa proyek dan kerjaan di minggu ini begitu susah, karena akses dana belum masuk sehingga gaji pada bulan tersebut belum dibayarkan, seperti inilah mereka membangun kepercayaan yang saling dijaga.
Believe or not ? This a romantic love
Ketika sahabat saya bercerita, ini adalah hal yang luar biasa yang saya anggap patut untuk di ceritakan kepada anda, agar kita saling menyadari dan menghayati betapa indah cinta yang dijaga kesuciannya, betapa indah cinta yang tulus meskipun penuh dengan perjuangan.
Suami yang luar biasa
Merantau tidaklah seindah yang anda bayangkan, karena ketika pertama kali merantau belum tentu anda langsung mendapatkan pekerjaan, ketika sudah mendapat pekerjaan pun Anda harus membagi penghasilan anda menjadi dua, yang sebagian untuk Anda dan sebagian lagi untuk istri Anda.
Hal yang membuat kita menitikkan air mata adalah ketika seorang suami benar-benar tidak memiliki uang dan hanya cukup untuk makan. Dia lebih memilih untuk memberikan kepada istrinya yang ada di kampung. Dia berikan seadanya dengan minta maaf karena pada sang istri karena perusahaan mengalami keterlambatan suplay dana sehingga gaji telat dibayarkan.
Namun suami ini tidak menceritakan betapa susahnya hidup di perantauan dan dia pun tidak menceritakan keadaan dirinya yang sebenarnya, yang serba kekurangan, uang yang ia kirimkan kepada istrinya adalah uang makan yang seharusnya dia gunakan.
Dia hanya mengandalkan uang receh yang ia kumpulkan dari sisa kembalian dari pedagang, untuk hidup dan makan seadanya menyambung kehidupan menanti gaji dari perusahaan datang.
Istri yang luar biasa?
Wanita adalah makhluk yang luar biasa yang diciptakan Tuhan yang penuh dengan keajaiban. Seakan memiliki indra keenam dan mengetahui keadaan suaminya di sana. Dia sebisa mungkin membantu ekonomi keluarga dengan berdagang kecil-kecilan seadanya, dia tidak memberitahukan kesulitan-kesulitan yang dialaminya ketika seorang suami sedang mengalami kesulitan yang teramat parah. Dia berjuang untuk mandiri membantu suaminya yang juga berjuang untuk dirinya.