Van Gaal dan Ronald Koeman merupakan dua pelatih kawakan asal Belanda yang mulai dari musim kemarin mengadu nasib di tanah Inggris. Van Gaal mengarsiteki Manchester United (MU) sedangkan Koeman melatih Southampton.
Meski berasal dari negeri yang sama tak menjadi mereka berdua akur di tanah rantau. Ya, meski keduanya pernah bekerja bersama saat di Ajax dan Barcelona nampaknya tak membuat keduanya bisa akur.
Koeman pernah menjadi asisten Van Gaal pada periode 1997-2000 di Barcelona. Pada periode 2001-2005 keduanya pun pernah bekerja bersama pada satu klub di Ajax. Saat itu Koeman mejabat sebagai pelatih dan Van Gaal sebagai Direktur Teknik.
Koeman sangat tidak senang pada Van Gaal karena ia terlalu ikut campur urusan pelatih dalam menangani tim. Menurutnya Gaal juga mengacaukan sesi latihan. Gaal pun mencap Koeman tak becus dalam menangani pemain bintang macam Zlatan Ibrahimovic. Gaal disebut sebagai penyebab kepergian Ibrahimovic.
Periode 2004 Gaal meninggalkan Ajax dan ia menyebutkan bahwa Koeman adalah peyebab kepergiannya. Sejak saat itu perseteruan kedua pelatih itu berlajut bahkan tak jarang memanas. Akhirnya musim lalu mereka bertemu lagi, namun di klub yang berbeda.
Saat di wawancara Koeman pernah menertawakan Van Gaal ketika Gaal masuk dalam daftar Nominasi Pelatih Terbaik musim lalu. Menurutnya apakah tidak salah Gaal masuk nominasi.
Meski selalu berseteru dan berbeda pendapat Koeman pun tetap megakui kehebatan Gaal dalam membesut sebuah tim. Koeman mengakui kebolehan Gaal.
Ketika banyak orang membenci Mourinho karena mulutnya yang besar dan gaya permainannya, Koeman memuji Pelatih Chelsea tersebut. Menurutnya Mourinho orang yang cerdik dan tahu situasi bagaimana cara menggunakan taktik yang baik dalam bermain.
Koeman juga menganggap Garry Monk Pelatih Swansea City sebagai Pelatih Terbaik Liga Inggris dan ia sangat menghormati Garry.
Kala kedua pelatih bertemu musim lalu di ajang Premier League mereka selalu berambisi untuk salaing mengalahkan. Hasil menunjukkan kedua sama-sama memetik satu kemenangan ketika dua kali berhdapan.
Koeman menyatakan bahwa saat MU menang 2-1 di kandang The Saint itu merupakan sebuah keberuntungan saja. Ini menunjukkan bahwa Pelatih Southampton itu tak mau kalah dari Gaal.
Sepakbola selain menghadirkan persahabatan juga kadang menghadirkan konflik.